Rabu, 04 November 2009

protista

CHRYSOPHYTA

Chrysophyta atau ganggang keemasan (yunani, chrysos = emas) memiliki pigmen dominan karoten berupa xantofil yang memberikan warna keemasan. Pigmen lainnya adalah fukoxantin, klorofil a dan klorofil c. Bentuk tubuh ganggang keemasan ada yang uniseluler soliter (misal ochromonas) atau ada juga yang berkoloni tidak berflagellum, dan ada juga yang multiseluler (missal vaucheria). Dinding sel chrysophyta mengandung hemiselulose, silica yang berperan sebagai cadangan minyak bumi dan pectin. Inti sel pada chrysophyta sebagian besar adalah besifat eukariota dan sebagian lagi bersifat prokariota. Pada diatom (contohnya navicula) dinding selnya berbentuk seperti cangkang yang tediri atas bagian dasar atau hipoteca dan bagian penutup atau epiteca. Cadangan makanan pada hrysophyta berupa lemak dan karbohidrat.

Ganggang keemasan sebagian besar hidup di air tawar tetapi ada juga yang hidup di air laut dan ada yang hidup di tanah. Meskipun ada anggota chrysophyta yang hidup di laut, reproduksinya dilakukan secara aseksual dengan pembelahan biner. Pada ganggang uniseluler reproduksi atau perkembangbiakan dilakukan dengan pembentukan spora. Sedangkan pada ganggang yang multiseluler reproduksi seksualnya dilakukan melalui penyatuan dari jenis gamet. Ontoh dari ganggang keemasan atau ganggang pirang adalah navicula, synura, dan nishoous.

Berdasarkan pada persediaan karbohidrat, struktur kloroplas dan heterokontous flagellanya maka divisi hrysophyta dibagi menjadi 3 klas. Dalam chrysophyta, prinsip fotosintesis pigmen biasanya terdiri dari klorofil a dan klorofil c dan karatenoid fukosantin. Pengelompokan chrysophyta menunjukkan perbedaan struktur kloroplas dan sering kali tedapat tiga thylakoids di sekitar periphery kloropla (girdle lamena). Kloroplast dan retikulum endoplasma sempit dan kurang adanya perbedaan struktur : Ribosom terdapat pada permukaan luar CER. Tingkat flagenta yang paling tinggi yaitu heterokontoun. Sel heterokontous mempunyai dua flagel, yaitu age licin dan flagel dengan bulu kaku seperti pipa atau mastigonema dalam dua baris.

Tabel 1 karakteristik Pengelompokan Divisi Chryophyta

Kelompok

(noxari Umum)

Mayor Photo Synthetio Pigmen

Persediaan karbohidrat

Dinding Sell

Flegella

Chysophyeeae (alga Coklat Keemasan) Chl A, C1 dan C2 fukosantin Chrysolaminarin

(lukasin)

Skala Loricae Heterokontus
Tribophyceae (Xanuhopyeae) alga hijau kekuningan Chl A, C1 dan C2 Chrysolami narin Pectin / dind selulosa Heterokontus
Bacillariophy ceae (diatomo phyceae) Chl A, C1 dan C2 fukosantin Chrysolami Narin Silica frustula Gamet jan tandengan satu flagel dan masti genema

Mestiginema dibentuk dalam gelembung antar sel dalam Chrusophyta, prinsip fotosinteis pigmen biasanya terdiri dari klorofil A dan C1 / C2 da karotenoid yang memberikan kesan warna keemasan dan juga fukosantin.

Diatom merupakan komponen besar planktonic dan komunitas benthic di samudra dan air jernih, kadang-kadang diatom dikelompokkan menjadi tiga jenis berdasarkan strategi ekologi:

(1) diatom,

(2) diatom benthic (priphytic) dan

(3) diatom meroplanktonic (tycoplanktonic).

Spesies euplanktonic merupakan anggota plankton tetap. Hampir semua diatom sentrik adalah planktonic dan ditemukan di air jernih dan samudra. Distom pennate yang sedikit merupaan planktonic. Diatom planktonic, sering berproduksi pada musin semi dan musim gugur berkembang pada latitude tinggi. Contoh diatomic planktonic ditunjukkan pada gambar. Hanya sedikit diatom yang diketahui menghasilkan toksin (dari spesies Nitzschia dan Chaetoceros).

Semua diatom benthic adalah pennate. Pada air jernih dan habitat marine, diatom sering merupakan inisial koloni alga pada substrat dibawah permukaan air. Sekresi mucilage oleh diatom dan bakteri membentuk bioflm yang menyediakan substrat berikutnya oleh organisma yang lain. Kepadatan pertumbuhan diatom menghasilkan diskolorasi coklat keemasan. Alat gerak pada chrysophyta berupa flagel yang mempunyai tipe whiplash dan tinsel yaitu 9+2.

Klasifikasi Chrysophyta dibagi menjadi 3 klas yaitu:

  1. Klas xantophyceae atau alga hijau kuning

Ganggang ini banyak ditemukan hidup di air tawar, air laut dan tanah. Susunan tubuhnya mempunyai 3 bentuk yaitu berbentuk sel tunggal (contohnya Botrydiopsis), berbentuk filament (contohnya Tribonema) dan yang terakhir berbentuk tubular (contohnyavaucheria). Umumnya ganggang ini tidak mempunyai dinding sel. Bila mempunyai dinding sel, biasanya terdiri dari pectin dan silica. Terdiri dari 2 bagian yang saling menutupi, seperti halnya pada tribonema,sp. Ganggang jenis ini mempunyai alat gerak yang berupa 2 buah flagella yang tidak sama panjangnya, satu bagian terletak di ujung atau apical dan bagian yang lain terletak pada bagian anteriornya. Cadangan makanan berupa krisolaminarin yaitu lutein.

Algae jenis ini mempunyai klorofil atau yang sering disebut dengan pigmen hijau daun dan xantofil atau pigmen kuning, karena itu warnanya hijau kekunung-kuningan. Contohnya adalah Vaucgeria. Vaucheria tubuhnya tesusun atas banyak sel yang bebentuk benang, bercabang tapi tidak bersekat. Filament mempunyai banyak inti dan menyebar yang disebut dengan Coenocytic. Vaucheria tumbuh melekat pada substrat dengan menggunakan alat yang berbentuk akar. Berkembangbiak secaravegetatif dan generatif.

  • Perkembangbiakan vegetatif Vaucheria berlangsung dengan pembentukan zoospora yang berkumpul dalam sporangium pada ujung filament. Selanjutnya inti di dalam sporangium membelah secara meiosis dan menghasilkan zoospora. Zoospora tersebut berinti banyak dan mempunyai flagel yang tumbuh di seluruh permukaannya. Setelah sporangium masak, zoospora akan keluar dan tumbuh menjadi Vaucheria baru.

  • Perkembang biakan generatif Vaucheria berlangsung dengan pembuahan ovum dan spermatozoid. Ovum dibentuk di dalam oogonium, sedang spermatozoid dibentuk dalam anteredium, keduanya terdapat pada benang yang sama atau homotalus. Zigospora hasil pembuahannya akan membelah secara meiosis dan menghasilkanspora yang selanjutnya terlepas dari induknya dan kemudiantumbuh menjadi ganggang yang baru.

  1. Klas chrysophyceae atau alga coklat keemasan

Ganggang ini kebanyakan hidup di air laut atau air tawar. Susunan tubuhnya ada yang berbentuk sel tunggal (contohnya ochromonas) dan ada yang berbentuk koloni (contohnya synura). Umumnya ganggang ini tidak mempunyai dinding sel. Bila mempunyai dinding sel, biasanya terdiri dari lorika atau bisa juga tersusun dari lempengan silicon atau bisa juga dari cakram kalsim karbonat. Ganggang jenis ini mempunyai alat gerak yang berupa flagella yang tidak sama jumlahnya tiap marga Cadangan makanan berupa tepung krisolaminarin

. Algae jenis ini mempunyai pigmen keemasan yang sering disebut dengan karoten, klorofil a, b, dan c, beta karoten, xantofil berupa lutein, dindinoxantin, fukoxantin, dan dinixantin. Contoh ochromonas. Ochromonas sel tubuhnya berbentuk bola yang dlengkapi dengan 2 flagel yang digunakan sebagai alat gerak. Kedua flagel tersebut panjangnya tidak sama. Di dalam sitoplasmanya terdapat beberapa organel penting seperti kloroplas yang berbentuk lembaran melengkung, vakuola, stigma dan nucleus. Ochromonas berkembang biak dengan membelah diri secara longitudinal dan dengan fragmentasi. Fragmentasi ada dua macam, yaitu:

  • Koloni memisah menjadi dua bagian atau lebih. Sel tunggal melepaskan diri dari koloni kemudian membentuk koloni yang baru.

  • Sporik, dengan membentuk zoospore dan statospora

Statospora yaitu tipe spora paling unik yang diketemukan pada Chryaophyta, khususnya pada kelas Chrysophyceae dengan bentuk speris dan bulat. Dinding spora bersilia, tersusun atas 2 bagian yang saling tumpang tindah. Mempunyai lubang atau pore dan ditutupi oleh sumbat yang mengandung glatin.

Beberapa spesies bentuk statosporanya bermacam-macam, yaitu :

  • Ada yang berdinding halus

  • Berornamen dan

  • Berduri

Contoh: chrysomonodales

Pada genus yang motil statospora yang diketemukan berada pada fase istirahat, yaitu : flagel tertarik ke dalam dan membentuk bagian yang sperik atau bulat selanjutnya flagel mengalami diferensiasi internal dari protoplasma yang sperik. Yang terpisah hanya bagian membran plasma dari bagian periferi protoplasma asli. Kemudian sekresi dari dinding antara dua membran plasma yang baru terbentuk, kecuali daerah sirkuler, nantinya akan membentuk lubang atau pore.

  1. Klas Bacillariophyceae atau alga diatomae

Ganggang ini banyak ditemukan hidup di air tawar, air laut dan tanah-tanah yang lembab.

Susunan tubuhnya ada yang berbentuk sel tunggal dan ada juga yang berbentuk koloni dengan bentuk tubuh simetri bilateral (Pennales) dan simetri radial (centrals).

Terdapat dinding sel yang disebut frustula yang tesusun dari bagian dasar yang dinamakan hipoteka dan bagian tutup dinamakan epiteka dan juga sabuk atau singulum. Frustula ini tersusun oleh zat pectin yang dilapisi oleh silicon. Cadangan makanan berupa tepung krisolaminarin.

Klas Bacillariophyceae mempunyai alat gerak yang berupa flagel yang terdapat pada sperma. Isi sel berinti tunggal dan berinti diploid. Klas Bacillariophyceae ini disebut juga klas diatom. Tanah yang mengandung diatom berwarna kuning keemasan. Contoh: Navicula,sp. Tubuh Navicula terdiri atas dua bagian yaitu kotak atau hipoteka dan tutup atau epiteka. Diantara bagian kotak dan tutup terdapat celah yang disebut rafe. Perkembang biakan Navicula secara vegetatif dan generatif.

  • Perkembang biakan vegetatif Navicula dengan membelah diri. Setiap inti diatom membelah menjadi dua, diikuti pembagian sitoplasma menjadi dua bagian. Selanjtnya, dinding sel Navicula memisah menjadi kotak dan tutup. Pada sel anakan baik kotak maupun tutup akan berfungsi sebagai tutup dan masing-masing akan membentuk kotak baru. Dengan demikian sel anakan yang berasal dari kotak akan mempunyai ukuran lebih kecildaripada sel anaknya. Peristiwa ini berlangsung berulang kali.

  • Perkembang biakan generatif Navicula berlangsung dengan konjugasi. bila ukuran tubuh Navicula tidak memungkinkan untuk mengadakan pembelahan lagi inti selnya akan mengalami meiosis dan menghasilkan gamet. Gamet ini kemudian akan meninggalkan sela dan setelah terjadi pembuahan di dalam air akan menghasilkan zigot. Zigot selanjutnya tumbuh menjadi sel Navicula baru dan membentuk kotak dan tutup yang baru.

Kegunaan alga pirang dalam kehidupan manusia, yaitu:

  • Sebagai bahan penggosok

Contoh: diatomea

  • Sebagai isolasi dinamit

Contoh: diatomae

  • Sebagai campuran semen

  • Sebagai penyerap nitrogliserin pada bahan peledak

Selain berguna bagi kehidupan manusia tapi bukan berarti semuanya menguntungkan, kehadiran mikroalga dalam habitat air dapat mencemari air tersebut. Selain akan mengakibatkan timbulnya kotoran juga dapat menurunkan kualitas air. Hal ini disebabkan karena:

  • Alga dapat menimbulkan rasa dan bau yang tidak enak

  • Alga dapat menurunkan PH

  • Menyebabkan warna dan kekeuhan

  • Beberepa jenis alga dapat mengeluarkan racun

  • Dapat mengeluarka lender yang mengakibatkan waterbloom

Ganggang keemasan sering disebut ganggang kersik karena mengandung silikat. Ganggang jenis ini tidak begitu membahayakan karena tidak menghasilkan racun akan tetapi ganggang ini dapat menimbulkan bau yang tidak enak. Selain itu juga menyebabkan kekeruhan pada air.